Tuesday, November 4, 2008

Salak obat ngidam

Sekali-kali nulis kehidupan pribadi ah, Alhamdulillah my beloved wife sekarang sedang hamil 4 bulan. Biasanya kita kalo cek kandungan di rumah sakit Harapan Kita, tapi selama ini udah 4 kali cek ketemunya 4 dokter berbeda cos, harinya beda-beda sih. Nah kemaren kandungan istriku agak-agak kram terus kebetulan pas ke bogor, ya udah kasih tau nyokap. Nyokap nyuruh ke bidan deket rumah. Ternyata bidannya memadukan ilmu kebidanan-nya dengan ilmu reiki, langsung deh diobatin istriku sama bidan itu, alhamdulillah langsung sembuh. Oya di bidan itu dapet ilmu baru juga. Bidan itu nanya ke istriku "suka ngidam apa", istriku bilang "saya gak ngidam bu". Terus gw timpalin aja "gak ngidam sih tapi suka makan salak n mangga muda". Bu Bidan "Oo pantesan sebenernya salak memang bisa ngilangin ngidam, tapi memang banyak yang gak tau". Ternyata hobi istriku makan salak membawa berkah juga. Sekali mendayung 2, 3 pulau terlampaui.

Monday, October 27, 2008

Infotainment

Media secara garis besar terbagi atas 3 macam yaitu televisi (audio dan visual), radio (audio) dan cetak (visual). Saat ini televisi menjadi media yang paling populer di masayarakat Indonesia karena mempunyai beberapa keunggulan seperti dapat menyajikan fitur audio dan video secara bersama-sama yang mampu menghadirkan kejadian, peristiwa, atau khayalan sehingga tidak aneh apabila televisi lebih unggul daripada radio dan media cetak yang hanya bisa menampilkan satu fitur. Keunggulan itu ditambah dengan banyaknya televisi di Indonesia tidak memungut biaya kepada para pemirsanya. Hal ini dapat terjadi karena untuk pendapatannya televisi menggantungkan diri terhadap iklan.

Iklan merupakan suatu aktivitas marketing yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan dan menjual produk kepada konsumen, dan televisi merupakan media favorit untuk para pengiklan karena televisi merupakan media yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Darisinilah semua akar permasalahan tayangan yang tidak mendidik bermula.

Untuk mengukur kepopuleran suatu acara di masyarakat maka suatu badan riset yaitu AGB Nielsen Media Research mempunyai suatu standard yang disebut rating. Semakin tinggi nilai suatu program maka semakin banyak pemirsa yang menonton acara tersebut. Para pengiklan juga cenderung berpatokan pada rating dalam memasang iklannya, sehingga stasiun televisi berlomba-lomba membuat program yang mempunyai Celakanya program-program dengan rating tinggi kebanyakan acara-acara bersifat hiburan semata dan seringkali merusak moral masyarakat. Disinilah lingkaran setan tentang tayangan-tayangan yang merusak moral dan tidak mendidik masyarakat muncul. Padahal menurut sebuah penelitian penduduk Indonesia menonton televise 50 jam per minggu sedangkan anak-anak menonton televise 20 jam per minggu.

Salah satu acara televisi yang banyak dikategorikan oleh para pengamat merusak moral dan tidak mendidik adalah infotainment. Infotainment berasal dari gabungan dua kata yaitu informasi dan entertainment, sehingga infotainment merupakan kombinasi dari berita kejadian saat ini dan berita yang menghibur atau menarik. Ada kritik bahwa kombinasi dari informasi dan entertainment adalah sebuah konflik kepentingan—fokus pada marketing, bukan jurnalisme. Di dalam infotainment sendiri banyak bentuk iklan terselubung yang dapat dilakukan. Biasanya ada satu segment yang menampilkan bintang terkenal yang seolah-olah melakukan suatu aktivitas dengan menggunakan produk tertentu, sehingga para pemirsa berpikir bahwa bintang tersebut telah lama atau sudah biasa menggunakan produk tersebut, padahal bintang tersebut sebenarnya dibayar untuk memeragakan adegan tersebut dan ini merupakan iklan terselubung.

Program Infotainment pertama kali dipopulerkan oleh Ilham Bintang melalui Bulletin Sinetron di TVRI pada 1994, yang kemudian melahirkan Cek and Ricek, Hallo Selebrity, dan Croscek di sejumlah televisi swasta, kini infotainment menjadi salah satu tayangan yang menjamur di hampir semua televisi.

Infotainment sendiri merupakan berita-berita tentang selebritis kita, sehingga semakin banyak berita tentang artis bersangkutan maka akan semakin terkenal artis tersebut di dalam masyarakat. Banyak artis juga yang mengeluh tentang infotainment karena infotainment dinilai telah memasuki wilaiyah privat mereka, masih ingat kejadian ketika Parto yang biasanya tampil kocak dan konyol sampai harus menembakkan peluru katret ke udara untuk mengusir para wartawan infotainment? Infotainment juga seringkali mempermudah perceraian para artis, berita-berita yang provokatif membuat pihak-pihak yang bersengketa semakin panas.

Banyak yang mengeluh, banyak juga artis yang menggantungkan karirnya kepada infotainment. Seringkali artis-artis yang mulai tenggelam namanya di masyarakat akan membuat sensasi sehingga berita tentang artis bersangkutan akan diliput oleh infotainment. Akan tetapi di dalam infotainment pemirsa kita disuguhi tayangan-tayangan rahasia pribadi para selebriti kita, mulai dari gaya hedonisme mereka, cara pacaran mereka, pernikahan terselubung mereka, perselingkuhan mereka, pisah ranjang mereka,perceraian mereka, hingga kemampuan seks mereka. Semuanya dijadikan tontotan, yang entah disadari oleh para pemilik media, sebagian para penontonnya,adalah remaja-remaja putri ,anak-anak di bawah umur,yang belum tentu punya daya saring yang baik, sehingga apa yang mereka lihat biasanya akan mereka praktekkan.

Infotainment juga cenderung mempopulerkan kebiasaan bergunjing atau bergosip di masyarakat, masyarakat akan melihat bahwa menceritakan sesuatu hal yang jelek diperbolehkan. Tak ketinggalan pula,ramalan-ramalan para paranormal yang ikut meramaikan layar kaca. Bahkan ada beberapa stasiun televisi yang secara khusus meminta komentar mereka,tentang masa depan artis a dan artis b. Masyarakat yang tidak terlalu baik pengetahuan agamanya akan ikut-ikutan meminta saran kepada paranormal, padahal hal ini jelas-jelas dilarang oleh agama. Sungguh suatu ironi, di mana praktek-praktek jurnalistik menggunakan paranormal sebagai narasumber.

Namun yang paling fenomenal yang tak sempat terpikirkan oleh mungkin siapapun juga, adalah pengaruh infotainment itu terhadap perilaku kalangan rumah tangga, yang memang menjadi sasaran infotainment.
Bahkan yang lebih parah lagi, televisi,melalui tayangan infotainment, sudah membiasakan diri,untuk tidak melakukan kehati-hatian dalam pengungkapan bahasa-bahasa santun. Di tayangan infotainment yang kita tonton setiap pagi,siang,sore dan malam hari, anak-anak kita sudah sangat terlalu biasa dengan kata-kata “kondom basah”, “Penipu”, “sodomi “, hingga “guna-guna”. Dari hal seperti inilah akan terjadi degradasi moral di dalam masyarakat kita. Buruknya nilai infotainment juga diamini oleh AA Gym , dalam salah satu ceramahnya, dai asal kota Bandung ini menyindir wartawan infotainment yang kerap membuat gosip dan menimbulkan fitnah.

Menurut Tempo Interaktif 27 Mei 2008 menyebutkan bahwa infotainment masih menjadi tayangan televisi pilihn masyarakat dibandingkan berita. Rata-rata pemirsa infotainment pada Januari-Maret 2008 sebanyak 533 ribu tiap hari, sedangkan berita hanya 285 ribu. Padahal jam tayang program berita lebih banyak ketimbang infotainment. Rata-rata jam tayang infotainment di 11 stasiun televisi 11 jam per hari sedangkan program berita bisa mencapai 29 jam per hari. Dari data tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa masyarakat Indonesia sendirilah yang mencari program infotainment.

Tidak bisa dipungkiri jika manusia selalu membutuhkan hiburan atau sesuatu yang dapat memberikan kesenangan kepadanya apalagi di dalam kesibukan dan masalah hidup sehari-hari, sehinga masyarakat Indonesia cenderung mencari program-program yang menghibur, mungkin mereka lebih terhibur apabila menonton infotainment daripada menonton berita. Akan tetapi kita juga bisa melihat bahwa masyarakat Indonesia belum bisa dikatakan mandiri dalam memilih acara-acara yang layak dikonsumsi.

Berangkat dari kenyataan di atas apa yang bisa kita lakukan dalam mengurangi efek negative infotainment. Langkah-langkah ini harus diikuti oleh semua pihak baik dari pembuat infotainment, pihak pengiklan, media televisi dan masyarakat sendiri. Pembuat infotainment harus memilah dengan moral dan etika, berita seperti apa yang bisa ditayangkan atau tidak. Media televisi sebagai pihak yang menayangkan infotainment harus memperketat aturan-aturan pembuatan infotainment, harus dipikirkan format atau cara apa yang paling/lebih sedikit memberikan efek buruk kepada masyarakat. Para pengiklan harus lebih jeli dalam memilih suatu program dalam beriklan. Pilihlah program-program yang mendidik dan memberikan efek positif kepada masyarakat. Masyarakat sendiri harus lebih mempertebal filter untuk menyaring acara-acara yang tidak bermutu, lebih baik budayakan kebiasaan membaca buku daripada melihat acara-acara tidak mendidik. Untuk orang dewasa harus lebih mewaspadai program apa yang ditonton karena apa yang dilakukan oleh orang tua cenderung akan ditiru oleh anak-anak mereka.

Thursday, October 9, 2008

Istilah-istilah Umum Media I

Achievement Jumlah sebenarnya target audience, rating yang dijangkau sebuah media campaign, biasanya dibandingkan dengan objektif yang direncanakan

Agency-of-Record (AOR) Tanggung jawab agensi untuk media placement dan billing untuk berbagai macam brand advertiser yang menggunakan lebih dari satu agensi

Agency commission Diskon dari harga normal yang ditawarkan oleh media untuk agensi periklanan. Biasanya semakin besar billing yang dipunyai agensi terhadap media semakin besar diskon yang diberikan. Harga dan diskon adalah gross sedangkan harga tanpa diskon adalah nett

Aided Awareness Persentase dari kesadaran pemirsa terhadap sebuah brand atau pesan advertising yang dilakukan baik dengan cara visual atau audio

Audience Composition Analisis pemirsa dalam istilah bagian grup yang dipilih berdasarkan demografi, gaya hidup dsb., biasanya ditulis dalam %.

Back-Lit Poster Sebuah iklan yang bercahaya mengandung grafik advertising yang dicetak di atas materi polyvinyl yang tembus cahaya.

Billboard (Out-of-Home) Panel/poster di area publik, idealnya di area yang .

Blocking chart Presentasi grafik dari aktivitas advertising yang direncanakan dalam kalender.

Brand Development Index (BDI) Kecenderungan pasar untuk menggunakan brand tertentu, dibandingkan dengan populasi secara umum; dihitung dengan membagi persentase penjualan produk dengan persentase populasi.


Budget Control Report (BCR) Dokumen bulanan, 4 bulanan atau tahunan yang merinci aktual vs proyeksi pengeluaran.

Buy Request Sebuah formulir yang menguraikan persyaratan khusus ( grup sasaran, flight dates dsb) dari sebuah campaign yang harus dibeli.

Continuity Advertising dengan satu tema dalam satuan waktu tanpa interupsi.

Contra Waktu komersial atau ruang yang dibutuhkan dalam pertukaran untuk barang atau jasa (dikenal juga dengan sistem barter).

Control Market (Control Cell) Market yang dipilih untuk dibandingkan dengan market yang diuji. Parameter marketing dibiarkan konstan dalam control ,market dan bervariasi dalam market yang diuji; kemudian hasilnya dibandingkan.

Convergence Proses merger perusahaan media.

Cost Per Rating (CPR) Biaya pengiriman pesan terhadap 1% dari sasaran grup yang telah ditentukan.

Cost per thousand (CPM) Biaya untuk mengirimkan pesan terhadap 1000 .

Cumulative audience (Cume) Jumlah total rumah/pemirsa yang dijangkau oleh jadwal iklan/program dalam satuan waktu.

Cumulative reach Persentase sasaran yang dijangkau oleh advertising dalam periode waktu yang telah ditentukan.

Decay Penurunan dalam top-of-mind awareness sebagai hasil dari periode hiatus.

Demographics Deskripsi pemirsa berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dll.

Duplication Ketika dua media berbeda mempunyai pemirsa yang sama.

Effective frequency Eksposur terhadap sebuah pesan advertising yang diperlukan untuk mencapai komunikasi yang efektif. Secara umum dilukiskan dengan kisaran bawah apabila eksposur-nya tidak cukup dan atas apabila eksposur diperkirakan terbuang percuma.

Effective Reach Persentase dari target yang dicapai pada level "frekwensi efektif".

Efficiency Keefektifan biaya berdasrkan CPMs/CPRS.

Estimate Perhitungan kemungkinan harga untuk produksi atau eksekusi media klien.

Exposure Kontak fisik seseorang (visual/audio) dengan medium atau pesan advertising.

Flighting Gelombang periode advertising, dipisahkan oleh ketidakaktifan total periode (berlawanan dengan continuous advertising).

Fragmentation Berkurangnya pemirsa dikarenakan semakin banyaknya pilihan media.

Frequency Jumlah berapa kali sebuah pesan advertising terekspos oleh target pemirsa.

Frequency distribution Frekwensi rata-rata yang dipecah untuk mengindikasikan persentase pemirsa yang telah terekspos terhadap pesan satu kali, dua kali. dsb.

Gross Rating Points (GRPs)Total rating dari jadwal advertising dari grup sasaran. GRP = Reach x Frequency.

Heavy-up Peningkatan media weight dalam jangka pendek.

Hiatus Periode waktu antara advertising flights.

Impressions/Messages Jumlah total dari kesempatan iklan atau jadwal iklan, dikalikan dengan total pemirsa target potensial yang terekspos dalam setiap kesempatan. Media Plan impressions biasanya mengacu pada gross impression.

Market Development Index (MDI) Kecenderungan pasar untuk menggunkan kategori produk; dihitung dengan membagi persentase penjualan kategori produk dengan persentase populasi.

Media habits Kecenderungan grup sasaran terekspos terhadap media tertentu lebih besar/sering dibandingkan media lainnya.

Medium Segala macam alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan advertising kepada publik. Segment individual di dalam media adalah vehicle.

Optimization Sebuah proses penambahan elemen media untuk mencapai hasil maksimum dalam setiap tahapnya.

Out-of-Home Istilah untuk media yang memberikan pengaruh terhadap pemirsanya di luar rumah. contoh: poster, baliho, TV reklame dll.

Penetration Persentase market yang dapat dijangkau oleh medium atau individual media

Post-Buy analysis Sebuah analisis dari actual media deliveries yang dihitung setelah spot spesifik atau jadwal advertising telah berlangsung.

Pre-Buy analysis Sebuah laporan dari perkiraan pencapaian dari spot siaran media atau jadwal pembelian.

Psychographics Deskripsi psikologis gaya hidup.

Monday, October 6, 2008

Kecelakaan

Sehari sebelum lebaran tepatnya tanggal hari selasa tanggal 30 September 2008, dalam perjalanan pulang setelah mengantarkan istri saya yang bekerja di Watson Pondok Indah Mall 2 dengan menggunakan motor matic, saya melihat kumpulan orang dan 2 sepeda motor tergeletak di pinggir jalan. Di dalam kumpulan orang saya melihat dengan jelas sesosok tubuh tergeletak dipeluk dan ditangisi seorang pemuda, kemudian ada seorang anak kecil terduduk di pinggir jalan sambil menangis. Persamaan antara pemuda dan anak kecil tersebut adalah keduanya menangis sambil menjeritkan kata papa. Dari situ saya ambil kesimpulan bahwa sesosok tubuh tersebut adalah Ayah mereka. Saya memutuskan tidak membantu karena sudah banyak orang-orang yang membantu. Ada juga kejadian menarik yaitu seorang polisi panik dan kalah tanggap dengan orang-orang yang membantu. Orang-orang memutuskan untuk menyetop mobil untuk mengantarkan korban kecelakaan ke rumah sakit. Kejadian setelah itu yang membuat hati saya miris, dari banyaknya mobil-mobil yang berhenti adalah sebuah mobil carry yang dikendarai satu keluarga. Saya bertanya-tanya kenapa mobil-mobil yang lebih bagus tidak ada yang mau berhenti. Apakah orang-orang kaya sudah tidak mau membantu saudaranya yang sedang terkena musibah? Sudah sedemikian renggangnyakah kohesi sosial antara si kaya dan si miskin? Bagaimana cara agar kohesi sosial dapat benar ada di masyarakat kita?

Thursday, August 21, 2008

Internasional Seminar CSR


CECT Usakti akan mengadakan International Seminar CSR.
Keterangan lebih lanjut lihat poster di samping

Wednesday, August 20, 2008

CSR 5 Perusahaan Jasa

Perilaku organisasi adalah sebuah bidang studi yang meneliti pengaruh dari perilaku individu, grup, dan struktur di dalam organisasi, dengan tujuan mengaplikasikan pengetahuan untuk meningkatkan keefektifan suatu organisasi (Robbins, 2005).

Definisi CSR menurut The Word Business Council for Sustainable Development (WBSCD) adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dan karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas local dan masyarakat secara lebih luas.

Ada 3 model orientasi organisasi yang berkembang saat ini

1. Internal Oriented
Organisasi yang orientasinya lebih ke faktor internal sejatinya organisasi tersebut cenderung memikirkan keuntungan dalam jangka pendek. Organisasi tersebut lebih mementingkan pengembangan internal organisasi yaitu profit dan kepentingan kelompok, setelah kepentingan internal baru organisasi tersebut memikirkan kepentingan eksternal.

2. External Oriented
Organisasi yang orientasinya lebih ke faktor eksternal sejatinya organisasi tersebut cenderung memikirkan keuntungan dalam jangka panjang, biasanya organisasi tersebut mempunyai modal yang besar karena break event point akan terjadi dalam waktu yang cenderung lama. Organisasi ini lebih mementingkan pengembangan eksternal organisasi yaitu masyarakat, lingkungan, kompetitor dan pemerintah, setelah kepentingan eksternal terpenuhi baru diharapkan faktor eksternal akan mempengaruhi internal organisasi ke arah yang lebih baik.

3.Internal dan Eksternal Oriented

Organisasi yang orientasinya ke faktor eksternal dan internal secara seimbang adalah organisasi yang memikirkan jangka pendek dan jangka panjang dalam waktu yang bersamaan.

Menurut penulis organisasi yang ideal adalah organisasi yang yang mempunyai orientasi internal dan eksternal, karena organisasi mempunyai kepentingan yang sama besarnya terhadap individu atau kelompok yang terdapat di dalam organisasi dan faktor-faktor yang berada di luar organisasi.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Bakrie Telecom lewat brand Esia adalah dengan cara mengajari pentingnya alat komunikasi sampai membedah ponsel yang digunakan dengan tujuan untuk mengajarkan secara dini mengenai telekomunikasi, sehingga dapat memunculkan kesadaran betapa komunikasi itu sangat penting untuk bisa berkembang yang ditujukan kepada murid SD di 11 kota besar di Indonesia. Penulis melihat Esia sebagai organisasi yang mempunyai orientasi internal dan eksternal karena melakukan kegiatan CSR dan promosi dalam satu aktivitas. Tujuan dari CSR di BNI adalah mencakup hal-hal berikut:

· Mendorong kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan

· Mendorong pelaksanaan bisnis yang bersih dan bertanggung jawab

· Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas pada umumnya dan lingkungan sekitar di mana bisnis dilaksanakan pada khususnya

· Membangun simpati masyarakat kepada perusahaan yang dapat menunjang terbentuknya citra positif perusahaan di mata publik

· Meningkatkan nilai perusahaan melalui pembentukan reputasi yang baik

· Meningkatkan pemahaman publik terhadap BNI melalui informasi yang disalurkan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan

Apabila dilihat sekilas dari tujuan CSR BNI maka penulis melihat BNI juga mempunyai orientasi internal dan eksternal karena menginginkan terpenuhinya orientasi internal dan eksternal dalam waktu yang bersamaan.

CSR Indosat lewat program Indonesia Belajar, Indonesia Sehat, Berbagi Bersama Indosat, Indosat Peduli, Implementasi Energi Alternatif juga dilihat penulis sebagai organisasi yang mempunyai orientasi internal dan eksternal.

XL telah mengimplementasikan program tanggung jawab sosial korporasi yang dikenal dengan nama XL Care. XL Care juga mengagendakan dukungan pada program-program pembangunan untuk masyarakat (Community Development), termasuk di dalamnya adalah bantuan kemanusiaan (disaster relief). CSR yang dilakukan XL juga penulis lihat sebagai organisasi yang menginginkan terpenuhinya kepentingan internal dan eksternal.

CSR Niaga lewat kegiatan philanthropi dan dukungan dalam pendidikan dilihat penulis sebagai organisasi yang orientasinya sama dengan keempat organisasi sebelumnya yaitu organisasi yang menginginkan terpenuhinya orientasi internal dan eksternal.

Menurut penulis kelima organisasi di atas yaitu Bakrie Telecom, BNI, Indosat, XL dan Niaga mempunyai model orientasi yang sama yaitu orientasi internal dan eksternal yang sama. Orientasi internal dan eksternal adalah hal yang terbaik menurut penulis untuk melakukan CSR. Kelima organisasi ini telah melakukan CSR dengan baik dan benar. CSR bukan sepenuhnya philanthrophy, greenwash atau community development. CSR bersifat internal dan eksternal, sebaiknya setelah CSR internal berjalan dengan baik baru organisasi melakukan CSR eksternal, karena CSR berlaku untuk shareholder, stakeholder, lingkungan, good corporate governance dan philanthrophy.

Penulis melihat kelima organisasi tersebut yaitu Bakrie Telecom, BNI, Indosat, XL dan Niaga telah menerapkan pembelajaran perilaku organisasi yang baik sesuai visi dan misi organisasi mereka. Usulan penulis kepada 5 organisasi di atas adalah lebih banyak melakukan kegiatan CSR yang bersifat Community Development dan Menjaga Lingkungan, karena apabila masyarakat maju maka pendapatan masyarakat akan meningkat dan membuat masyarakat mempunyai daya beli yang lebih tinggi sehingga lebih banyak masyarakat yang akan menggunakan jasa mereka. Penulis hanya sedikit menganjurkan philanthrophy karena hanya akan membuat masyarakat malas dan tidak merangsang daya juang masyarakat (Berilah kail jangan ikan). Dengan pemahaman ini diharapkan organisasi-organisasi tersebut dapat melakukan kegiatan CSR yang lebih baik di masa depan

Monday, July 21, 2008

Sebuah doa

Bismillahirrohmanirrohim,

Ya Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Engkaulah Pencipta dunia ini dan tidak ada 1 peritiwa pun yang luput dari pandangan-Mu
Engkaulah Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Mu ini
Bimbinglah hamba-Mu ini dan Istri untuk menjalani kehidupan dengan ridha-Mu
Buatlah kami untuk bertobat atas dosa-dosa kami Ya Allah.

Amin.

Tuesday, July 15, 2008

Sejarah & CSR PT Unitex Tbk.

Ayah saya adalah seorang yang loyal terhadap pekerjaannya, lebih dari 25 tahun ia habiskan untuk berkarir di PT Unitex, berarti dari pertama kali sampai sekarang PT Unitex Tbk. adalah satu-satunya perusahaan tempat Ayah saya bekerja.
PT Unitex didirikan dalam rangka Undang-Undang penanaman modal asing. PT Unitex menjadi perusahaan Go Public tanggal 12 Mei 1982 dan merupakan perusahaan ke-11 yang memasuki Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 26 Maret 1997 Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya (BES) sebanyak 1.584.360 atau 43,20 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sebagai seorang anak dari karyawan perusahaan Unitex otomatis saya sering terekspos dengan sesuatu yang dilakukan perusahaan. Sekarang saya baru sadar sekarang bahwa apa yang dilakukan PT Unitex dalam beroperasi menunjukkan bahwa PT Unitex Tbl. termasuk ke dalam perusahaan yang berorientasi kepada Triple bottom line yaitu Profit, People, dan Planet.
Sejatinya tujuan semua perusahaan adalah untuk eksis selama-lamanya, untuk eksis perusahaan itu harus mendapatkan profit, mendapatkan ijin secara hukum dan sosial. Analisa saya PT Unitex Tbk. yang belokasi di Jl. Raya Tajur No. 1 PO BOX 103 Bogor 16001 telah melakukan segala sesuatunya dengan benar mereka melakukan kegiatan ekonomi yaitu produksi dan marketing untuk mendapatkan laba. Suatu kegiatan produksi pasti menghasilkan limbah, PT Unitex tidak melupakan tanggung jawabnya terhadap kelestarian lingkungan (Planet). Pada tahun 1988 PT Unitex membangun instalasi air limbah (IPAL) di atas tanah seluas 4000 m2. Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan IPAL serta penyempurnaannya hingga tahun 1995 adalah sebesar 4 miliar. Dalam perkembangan selanjutnya IPAL terus mengalami perbaikan dan penambahan instalasi sejalan dengan peningkatan produksi. Kapasitas IPAL PT Unitex saat ini mampu mengelola limbah cair sebesar 5000 m3 per hari (maksimum). IPAL PT Unitex telah memberikan hasil yang memuaskan dalam mengelola limbah cair dari hasil produksinya. Hal ini ditunjukan dengan berhasilnya PT Unitex mendapat penghargaan Program Kali Bersih (Prokasih) No. 1 di Indonesia pada tahun 1991 dimana pialanya diserahkan langsung oleh Bapak Presiden Soeharto di Istana Negara. Disamping itu PT Unitex juga telah mendapatkan penghargaan "Sahwali Award" untuk tingkat Asia Pasifik sebagai pengharagaan terhadap pengusaha yang berwawasan lingkungan. Pada saat ini PT Unitex telah mendapatkan Peringkat Hijau pada penilaian Proper Prokasih yang dilakukan oleh Bapedal.
Untuk kategori people, PT Unitex selalu mengadakan pendidikan dan pelatihan secara intensif dan berkesinambungan, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri khususnya di Jepang. Sampai dengan bulan Maret 2002 sebanyak 354 karyawan telah mendapat pendidikan dan pelatihan di Jepang, sampai saat ini masih terdapat 45 orang karyawan yang sedang belajar di Jepang. Hubungan antara pimpinan perusahaan dengan serikat pekerja (SPTSK) berjalan dengan kerja sama yang baik. Secara rutin diadakan rapat antara pemimpin perusahaan dengan pengurus serikat pekerja unit kerja PT Unitex. Pada tahuhn 1990, PT Unitex memperoleh penghargaan “Hubungan Industrial Pancasila”, SPSI, “Karyawan Teladan”, dan Perusahaan Pembina Tenaga Kerja Wanita Terbaik, masing-masing peringkat pertama untuk wilayah Jawa Barat.
Selain itu perusahaan tidak lupa terhadap kesejahteraan karyawan. Fasilitas kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan antara lain pakaian seragam, makan di kantin perusahaan, kepesertaan JAMSOSTEK bagi seluruh karyawan, penyediaan klinik dan mobil ambulan serta penggantian pengobatan bagi karyawan dan keluarganya, koperasi karyawan yang menyediakan kebutuhan sehari-hari dan bidang usaha lainnya, fasilitas Barber Shop khusus bagi karyawan, sarana olahraga, gedung untuk SP, antar jemput dengan bus karyawan, perumahan yang dikelola oleh koperasi karyawan, piknik tahunan, bonus tahunan dan THR, pesta keluarga besar PT Unitex setiap tanggal 17 Agustus yang diikuti oleh seluruh karyawan dan keluarganya, bertepatan dengan hari ulang tahun perusahaan karyawan menerima bingkisan. Di samping itu perusahaan juga memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah bekerja selama 10 tahun dan 20 tahun, penghargaan kepada karyawan pencetus ide-ide yang bermanfaat serta keluarga sehat. Selain hal-hal tersebut di atas, masih ada lagi fasilitas kesejahteraan lainnya yang diberikan kepada karyawan yang semua itu telah diatur dalam Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antar perusahaan dengan SP unit kerja PT Unitex.
Partisipasi perusahaan terhadap masyarakat antara lain sumbangan air bersih untuk perumahan dan mesjid-mesjid yang ada di sekitar PT Unitex, mengadakan donor darah setiap 3 bulan sekali bekerja sama dengan PMI Bogor, bantuan berupa kain merah putih untuk Istana Bogor menjelang proklamasi 17 Agustus dan memperbaiki lukisan, sumbangan kain kepada keluarga kurang mampu yang disalurkan melalui Kepala Desa dan RT. Sumbangan ini biasanya diberikan terutama Hari Raya Idul Fitri. Di samping hal-hal di atas, pihak perusahaan setiap tahunnya selalu mengadakan kegiatan keagamaan (Hari Besar Islam), yang kegiatannya melibatkan masyarakat sekitar seperti khitanan masal dan sebagainya.

Tuesday, June 10, 2008

Pascsarjana Universitas Trisakti MM-CSR

MM Trisakti membuka program pascasarjana dengan konsentrasi CSR, yang pertama di Indonesia, berikut sebagian dari isi brosur-nya:
Kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan dan organisasi
pada suatu negara sangatlah diperlukan. Hal ini disebabkan kondisi dunia secara global menuntut perbaikan di segala aspek guna kelangsungan hidup di masa yang akan datang. Seiring dengan perkembangan dunia saat ini, Universitas Trisakti membuka peluang bagi masyarakat Indonesia agar memiliki kemampuan mendisaindan mengimplementasikan program CSR di perusahaan, SME dan Third Sector Organizations (Foundation/Yayasan, Koperasi, NGO, Universitas, Perkumpulan).
Keunggulan Program
1. Menggunakan metode AtKisson untuk mendisain program CSR (www.atkisson.com).
2. Case-based teaching method : dengan studi kasus CSR di Perusahaan, SME dan Third sector Organization di Indonesia.
3. Para Dosen adalah Team Teachers yang terdiri dari:
a. Doktor di bidang Sustainable Development yang memahami bidang CSR.
b. Praktisi yang merencanakan dan melaksanakan program CSR.
c. Para ahli di bidang CSR
4. Teaching Block System : 1 mata kuliah diselesaikan dalam 4 minggu. Pada minggu ke 5 dimulai mata kuliah lain. Sistem ini membuat mahasiswa fokus pada satu mata kuliah selama 4 minggu.

Untuk Informasi Selengkapnya:
Sekretariat Program Pascasarjana
Universitas Trisakti
Menara Batavia Lt. 2
Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126
Jakarta 10220

Sdr. Ita di 021 5739 0117 / 085 880 603 880
Fax. 021 5793 0117
Tel. 021 567 4166, 566 3232 ext. 328
www.pasca.trisakti.ac.id
atau
www.cetc-usakti.org

Corporate Social Responsibility (CSR)

Istilah CSR diperkenalkan kepada dunia oleh Howard R. Bowen lewat bukunya yang berjudul "Social Responsibilitiesof the Businessman". Populernya istilah CSR tidak diikuti oleh persepsi yang sama tentang CSR, tapi apabila ditarik sebuah kesimpulan CSR di Indonesia adalah bentuk suatu tanggung jawab suatu perusahaan terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi di sekitar perusahaan berada. CSR meminimalkan efek negatif memaksimalkan efek positif yang ditimbulkan oleh perusahaan dan menginternalisasikan eksternalitas. Mungkin masih sedikit perusahaan-perusahaan yang melaksanakan kegiatan CSR dengan baik dan benar. Masih banyak orang awam yang berpikir bahwa CSR hanya sekedar philanthropy/charity perusahaan, secara sekilas mungkin benar tetapi sesungguhnya CSR lebih dari hanya sekedar kegiatan philanthrophy perusahaan. Banyaknya orang awam yang berpikiran CSR adalah philanthrophy atau charity tidak terlepas dari konsep CSR yang masih baru di Indonesia dan juga berita-berita yang diliput media massa tentang CSR hanya sebatas philanthrophy dan charity.
CSR sendiri sangat luas bahasannya ini terkait dengan stakeholders suatu perusahaan yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Stakeholder diartikan sebagai pihak-pihak yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan. Tidak hanya karena sebuah perusahaan sudah mengembangkan suatu komunitas, perusahaan tersebut sudah melakukan CSR secara penuh. Perusahaan tersebut dapat dikatakan sudah melakukan CSR terhadap salah satu stakeholdernya.
Permasalahan lain adalah masih banyaknya perusahaan atau pengusaha yang melihat kegiatan CSR sebagai Cost Center bukan sebagai profit center atau investasi jangka panjang. Mungkin karena pengusaha melihat program-program CSR tidak ada kaitan langsung antara program CSR dan profit, tetapi apabila ditelaah lebih jauh CSR merupakan salah satu variabel yang dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik yang dapat dijadikan bahan pertimbangan masyarakat dalam memilih suatu produk.

Monday, June 9, 2008

Belanda Fantastis

Akhirnya Belanda berjaya atas Italia dengan skor telak 3-0. Peristiwa bersejarah ini terjadi di penyisihan grup C Piala Eropa 2008. Pada awalnya gw kesel banget gak ada yang dukung Belanda, hampir semua orang termasuk komentator di TV mendukung Italia, tapi memang sebelumnya gw juga agak khawatir dengan lini belakang Belanda yang merupakan lini terlemah apabila dibandingkan dengan lini tengah dan depan. Pertama kali yang menarikperhatian gw pas kedua team masuk adalah kaus kaki warna biru yang sangat tidak matching dengan warna oranye, dan pemain tengah Belanda yang sangat tinggi yaitu Engelaar. Wah ini pemain baru pertama kali gw liat, untung keraguan tidak terbukti. Ball keepingnya yahud, umpan-umpannya terukur seorang gelandang yang handal. Asa juga hadir lewat penampilan Affelay yang masuk sebagai pemain pengganti. Belanda unggul lewat gol Van Nistelrooy, Wesley Snejder dan Van Bronckhorst. Semoga momen 1988 terulang kembali.

Sunday, June 8, 2008

Pameran CSR di Senayan

Hari Sabtu kemaren gw liat-liat pameran CSR di JACC blok B. Kebanyakan yang buka pameran adalah perusahaan migas, semen dan provinsi-provinsi dimana perusahaan migas tersebut berada yang memamerkan kegiatan-kegiatan CSR-nya. Satu-satunya perusahaan non migas adalah Tempo Scan Pasific lewat program Bodrex Reaksi Cepat-nya. Tidak ada nama-nama besar seperti Unilever, Aqua, Nestle , Sampoerna, Djarum .Mungkin perusahaan-perusahaan tersebut hanya melihat pameran CSR tersebut sebagai ajang promosi kecil karena mereka biasanya sudah mempromosikan kegiatan-kegiatan CSR mereka di media masa. Dari hasil pengamatan terlihat banyak perusahaan-perusahaan yang mempunyai kegiatan CSR yang bermutu, selain mencoba melestarikan alam,mereka juga memberdayakan masyarakat. Salah satunya yang dilakukan Freeport McMoran,
mereka mengajak masyarakat untuk berkarya, salah satunya adalah pembuatan kopi dimana seperti dijelaskan orang yang menjaga stan, karena produksinya yang belum terlalu besar kopi buatan masyarakat baru dipasarkan secara internal di kalangan Freeport. Sayang kemaren belum ada sampel kopi-nya jadi saya tidak bisa mencoba kopi tersebut. Siapa tahu nantinya kopi produksi dari Irian Jaya akan terkenal di Indonesia ataupun mancanegara. Jujur saat ini saya adalah penganut non promosi di media massa untuk CSR apabila harus membayar, karena biaya untuk berpromosi di media massa sangat besar, lebih baik apabila biaya untuk berpromosi di media massa dialihkan untuk menambah dana untuk kegiatan-kegiatan CSR.

Thursday, June 5, 2008

Use your brain

Tadi pagi temen gw cerita tentang pengalaman di kantornya. Pas temen gw masuk kantor dia gak bisa kerja karena UPS komputernya rusak dantidak bisa dihidupkan,segera dia memanggil temannya yang mengerti tentang UPS, akan tetapi orang tersebut sedang sibuk ya sudah temanku berkata "mas kalo udah beres tolong benerin ya". Setelah setengah jam berlalu dia kembali lagi ternyata orang itu gak sibuk tetapi dia bilang lagi sibuk, selidik punya selidik ternyata kalo yang manggil cewe cakep dia pasti akan mendahulukan. Akhirnya temanku nelepon salah satu cewe cakep di kantor-nya dan meminta tolong agar mau memanggilkan orang tersebut. Ternyata tidak berapa lama orang tersebut datang, tetapi setelah sadar bahwa dia ditipu dia langsung balik lagi ke meja-nya,tetapi langsung dicegat temen gw. Mungkin karena sudah ke-gep akhirnya orang tersebut mau membantu.Hehehe gw pikir canggih juga temen gw daripada ngotot agar dia dibantu dia malah pake taktik.
Moral of the story: Lebih gunakan akal daripada otot dan mulut, jangan pernah pilih kasih dalam bekerja.

Tuesday, April 29, 2008

Marketing / CSR (Do I pick the right choice)

Pas gw baca milis MM Trisakti temen gw Retno bilang dia pindah jurusan ke MM CSR. Gw cari tau deh makhluk apakah itu CSR? Ternyata CSR itu baru booming di Indonesia. Sebenarnya dari dahulu sudah banyak aplikasi dari CSR akan tetapi konsep CSR sendiri baru dikenal akhir2 ini. Setelah gw pelajari kayanya prospek CSR sendiri di Indonesia itu bagus karena kemungkinan besar akan berkembang di Indonesia. Tapi sebenernya kepindahan gw dari marketing ke CSR itu bisa dibilang gambling, dari jurusan yang sudah mapan ke jurusan yang masih pertanyaan prospek di masa depannya. Tapi setelah gw jalanin so far gak nyesel juga sih masuk CSR. Ya mudah2an keputusan gw untuk masuk CSR akan memberikan sumbangsih positif untuk keberhasilan gw di masa mendatang. Sorry Marketing I choose CSR

Monday, April 28, 2008

" UNTUK MEMENANGI SUATU PEPERANGAN KENALILAH MUSUHMU"

Sepertinya title di atas gw kenali sebagai salah satu ajaran seni perang dari Sun Tzu (Ahli perang dari negeri Cina)??? Mungkin ini yang membuat ada istilah kejarlah ilmu sampai ke Negeri Cina. Pernyataan yang menurut gw juga seratus persen benar!!! Kalo kita tidak kenal musuh kita bagaimana kita dapat menyusun strategi untuk

mengalahkan musuh kita??? Masalahnya bagaimana kalo kita tidak mengenal diri kita sendiri??? Bagaimana kalo ternyata kita kenal tetapi kita tidak mau tau/merasa kita tidak tau???. Kayanya penting deh untuk mengenal diri sendiri. Karena kalo menurut gw sih musuh terbesar orang itu adalah dirinya sendiri. Sebenernya ada metode baku untuk mengenal diri sendiri gak sih???Atau tidak ada metode baku? dan cara pengenalan diri orang terhadap dirinya sendiri itu berbeda-beda tiap orang. Gimana yah cara gw untuk mengenali diri sendiri???Kalo gw udah tau cara mengenal diri sendiri bisa gak ya gw bikin suatu metode baku agar orang2 bisa dengan mudah mengenali dirinya sendiri???Atau ternyata di luar sana orang2 akan gampang mengenali dirinya sendiri dan memang gw yang terlalu bodoh untuk mengenali diri sendiri???